Saya datang ke planetarium jakarta tanggal 17 Juli 2016 pukul
09.00 WIB. datang, cari parkiran, langsung masuk ke gedung untuk antri tiket. Pola antrian cukup baik, yaitu disediakan tempat duduk di saat menunggu
loket di buka. Pertunjukan I dimulai pukul 10.00 WIB.
Ada kejadian menegangkan dalam
pengalaman saya yang pertama ini. Saat lampu dimatikan dan pertunjukan di
mulai, ada bau yang menyebar, bau seperti kabel terbakar. Ah dalam pikiran saya
apa ini memang di sengaja, agar kita merasakan polusi, sehingga lebih mencintai
dan merawat bumi. Ketenangan saya berubah menjadi kepanikan saat banyak petugas
berlari dengan menyalakan lampu senter mencari sumber bau. Kurang lebih
setengah jam kendala tersebut baru teratasi.
Pertunjukan di mulai. Penjelasan
tentang rasi bintang, galaksi, planet dan lain lain tersaji secara visual dan
audio. kita diberi gambaran suasana malam hari di tanggal itu bila seandainya tidak ada polusi, baik polusi cahaya atau polusi yang lain. Ada satu sesi di mana seolah olah kita sedang naik pesawat luar angkasa dan mengunjungi planet satu persatu. Saya sedikit iri dengan generasi sekarang. Saya dulu waktu SD (
1993-1999 ) hanya belajar tata surya dari buku, sedang sekarang banyak sekali
media pembelajaran, salah satunya dengan adanya Planetarium ini.
Tentunya wahana wisata pendidikan
ini tidak lepas dari kekurangan. Pertama, sistem tiket harusnya di beri nomor
tempat duduk, sehingga pengunjung tidak berebut saat masuk ruang pertunjukan.
Dengan adanya sistem penomoran tempat duduk, pengunjung yang berkelompok tidak terpisah satu sama lain bila datang
belakangan. Konsep bioskop perlu di contoh demi kenyamanan pengunjung. kedua, kursi duduk yang sangat nyaman. Hal ini dikarenakan kita menghadap atap ( atap menjadi layar ), sehingga pengunjung menjurus ke posisi tidur agar bisa melihat semua layar, sehingga berpotensi mengganggu pengunjung di belakangnya.
Edukasi kepada pengunjung harusnya
lebih intens. Edukasi terkait 2 hal. Pertama edukasi terkait kebisingan dan
kedua terkait alat-alat yang mengeluarkan cahaya ( HP atau kamera ). Saya jadi berfikir, ini adalah contoh kecil
kita penduduk bumi tentang tidak mematuhi aturan yang baik untuk kepentingan
diri sendiri.
Diakhir sesi, sambil berjalan ke parkiran, saya menyempatkan berfoto dengan background rasi bintang kelahiran saya.
alamat email : planetarium.jakarta.go.id
Harga Tiket masuk dewasa : Rp 7.000,-
lama pertunjukan : kurang lebih satu jam